Tuesday, December 20, 2022

Review Xiaomi 12 Lite

Review Xiaomi 12 Lite

Review Xiaomi 12 Lite – Asik dengan Layar 120Hz








Meskipun handphone yang satu ini menyandang label lite, namun Xiaomi 12 Lite hadir dengan dukungan jaringan 5G dan spesifikasi hardware yang dapat bersaing di kelas menengah.

Xiaomi 12 Lite juga dilengkapi dengan dukungan baterai berkapasitas 4.300mAh, fitur pengisian daya cepat 67W Turbo Charge, dan layar dengan refresh rate tinggi yang memenuhi bagian depan. Agar menarik minat lebih banyak orang, Xiaomi 12 Lite hadir dengan tiga varian warna yang terdiri dari Black, Lite Green, dan Lite Pink.

Dengan spesifikasi hardware dan fitur yang dibawanya, apakah Xiaomi 12 Lite layak dijual dengan harga Rp5.799.000? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan handphone ini, kamu bisa simak artikel ulasan berikut ini.

Ringkasan


Xiaomi 12 Lite merupakan handphone kelas menengah Xiaomi dengan fitur lengkap seperti Snapdragon 778G, RAM 8 GB, ROM 256 GB, Kamera utama 108 MP, dan 67W Turbo Charge.


ProsKinerja Bertenaga
Daya Tahan Lama
67W Turbo Charge
Layar AMOLED 120Hz
Hasil foto bagus
Warna menarik
Terdapat NFC



ConsTerdapat iklan mengganggu
Tidak ada slot microSD
Tidak ada port jack audio 3,5mm
Absen kamera telephoto


Desain




Mengikuti tren saat ini, Xiaomi 12 Lite ini menggunakan frame pinggiran datar yang menggunakan bahan polikarbonat dengan menggunakan cat yang membuatnya memberikan kesan logam yang berkilau.

Sementara bodi belakang perangkat ini menggunakan bahan kaca yang membuat handphone ini terlihat mengkilap. Kali ini saya sendiri mendapatkan Xiaomi 12 Lite dengan warna Lite Pink yang mampu menghadirkan warna gradasi merah muda, hijau, biru, oranye, dan ungu yang akan berubah-ubah tergantung dari arah pantulan cahaya dan sudut pandang yang melihatnya.


Menurut saya sendiri, warna Lite Pink ini menarik ketika dilihat secara kasat mata. Selain itu, noda sidik jari atau debu tidak mudah menempel pada perangkat yang satu ini.



Namun penggunaan kaca membuat permukaan belakang handphone ini licin sehingga saya langsung menyematkan softcase tambahan untuk mempermudah ketika digenggam dengan satu tangan. Dengan ketebalan 7,29mm dan bobotnya 173 gram, membuat Xiaomi 12 Lite ini terasa ringan dan nyaman ketika dipengan dengan satu tangan.

Beralih ke bagian kanannya, terdapat tombol Volume dan Power yang disusun secara vertikal. Sementara pada bagian bawahnya terdapat slot kartu SIM, port USB Type-C, dan lubang speaker.

Pada bagian atasnya pun terdapat sensor IR Blaster, mikrofon, dan lubang speaker. Berkat terdapat dua speaker, membuat Xiaomi 12 Lite dapat menghasilkan suara yang stereo sehingga audio pada video, lagu, dan game yang dijalankan terasa lebih hidup.


Layar




Secara kasat mata Xiaomi 12 Lite hadir dengan layar yang memenuhi bagian depan. Terdapat punch hole yang dapat meminimalisir bezel pada bagian atas handphone ini. Hal ini membuat saya leluasa ketika menikmati video maupun game karena ditampilkan secara luas.

Adapun layar Xiaomi 12 Lite memiliki lebar 6,55 inci dengan teknologi AMOLED, 68 miliar warna, HDR10+, tingkat kecerahan hingga 950nits, resolusi Full HD+ (2400 x 1080 piksel), dan dilindungi Corning Gorilla Glass 5 yang dapat menampilkan konten dengan terang dan jernih.

Terdapat dukungan Dolby Vision dan Dolby Atmos yang mampu meningkatkan kualitas video dan audio sehingga membuat saya menikmati film di Xiaomi 12 Lite dengan menyenangkan.

Layar perangkat ini pun hadir dengan dua pilihan refresh rate 120Hz dan 60Hz. Tentunya layar Xiaomi 12 Lite dengan refresh rate 120Hz mampu menampilkan gerakan transisi, perpindahan menu, dan animasi game yang lebih halus dibandingkan refresh rate 60Hz.



Sayangnya perangkat ini tidak dibekali dengan fitur Adaptive Refresh Rate sehingga refresh rate tidak dapat menyesuaikan dengan konten yang dilihat. Untuk itulah, kita dapat mengunci ke refresh rate 120Hz ketika ingin menikmati gerakan yang halus dan memanjakan mata, namun boros konsumsi energi.

Sedangkan apabila kita mengunci refresh rate 60Hz, maka layar hanya akan menampilkan gerakan yang standar, namun hemat dalam menggunakan daya baterai. Untuk itulah, penguncian refresh rate ini bisa disesuaikan selera kamu ketika menggunakan Xiaomi 12 Lite.

Sensor fingerprint di dalam layar Xiaomi 12 Lite mampu mendeteksi sidik jari saya dengan responsif sehingga pembukaan kunci layar menjadi lebih cepat dibandingkan harus memasukkan Password, PIN, atau Pattern terlebih dulu.



Sistem pada perangkat ini hanya mengizinkan 5 sidik jari berbeda untuk didaftarkan ke sensor fingerprint. Sementara jika jari kamu sedang kotor, maka dapat menggunakan alternatif fitur Face Unlock yang dapat memindai wajah untuk membuka kunci layar.

Fitur Face Unlock ini dapat mendeteksi wajah saya dengan baik di berbagai kondisi, baik cahaya cukup maupun gelap. Apabila pada saat kondisi gelap, maka layar akan menjadi terang agar bisa memindai wajah dengan jelas.


MIUI 13




Menurut saya, MIUI 13 berbasiskan Android 12 yang hadir pada Xiaomi 12 Lite ini memiliki tampilan antarmuka yang sederhana sehingga memudahkan dalam melakukan navigasi maupun pemilihan aplikasi.

Namun secara bawaan MIUI 13 ini akan menghadirkan iklan yang cukup mengganggu di bagian Lockscreen maupun menu tertentu sehingga saya perlu mematikannya terlebih dulu di aplikasi Settings.

Apalagi Quick Settings dan Notification dibuat terpisah sehingga membuat saya repot ketika ingin mengakses Quick Settings, ternyata hanya muncul Notification ataupun sebaliknya.

Pada rata-rata handphone Android masa kini, Quick Settings dan Notification dibuat menyatu sehingga memudahkan penggunanya untuk mengakses keduanya ketika melakukan gesture swipe atau menyapu layar dari atas ke bawah dengan satu jari.

Sedangkan pada MIUI 13 ini, saya harus swipe atau menyapu layar dari kanan atas ke bawah untuk mengakses Quick Settings. Sedangkan untuk membuka Notification harus menyapu layar dari kiri atas ke bawah.



Meskipun begitu saya masih merasa nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan MIUI 13 ini. Bahkan ada beberapa fitur yang sering saya gunakan seperti Dark Mode, Dual Apps, Split Screen, dan Screenshot dengan 3 Jari.

Fitur Dark Mode dapat membuat latar belakang sistem dan aplikasi menjadi hitam atau gelap sehingga membuat saya nyaman ketika melihat konten pada kondisi malam hari atau redup.

Sedangkan Dual Apps memungkinkan saya dapat menggunakan dua akun media sosial, game atau aplikasi lainnya karena fitur ini dapat menggandakan aplikasi dalam satu handphone.

Split Screen dapat digunakan untuk menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar, dimana saya dapat menonton video di YouTube sambil melakukan chat di WhatsApp yang dapat dilakukan secara cepat.

Screenshot 3 jari memudahkan saya untuk melakukan screenshot secara cepat dengan menyapu layar dari atas ke bawah menggunakan gesture tiga jari. Fitur ini pun dapat meminimalisir penggunaan tombol Volume dan Power yang terus-terusan.


Kamera




Soal urusan fotografi, Xiaomi 12 Lite sudah menggunakan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 108 MP, ultrawide 8 MP, dan makro 2 MP. Secara bawaan, kamera utama perangkat ini akan menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP karena menggunakan teknologi 9-in-1 pixel binning yang memungkinkan penyatuan 9 piksel kecil menjadi 1 piksel besar.

Berkat teknologi 9-in-1 pixel binning ini membuat foto yang dihasilkan mampu menyerang cahaya yang banyak dan mendapatkan warna yang kaya sehingga mempunyai kualitas yang bagus di berbagai kondisi, baik siang hari maupun malam hari.

Namun untuk menghasilkan foto dengan resolusi yang lebih besar lagi, kita dapat mengaktifkan fitur 108 MP Mode pada aplikasi kamera bawaan Xiaomi 12 Lite. Tentunya foto dengan resolusi sebesar ini mampu memiliki detail yang lebih tinggi dibandingkan dengan foto 12 MP.

Sementara pada media berukuran kecil seperti layar, perbedaan detail antara foto 108 MP dan 12 MP tidak terlalu terlihat. Untuk itulah, saya melakukan crop atau pemotongan pada area tertentu di masing-masing foto sehingga dapat dilihat detailnya dengan lebih jelas.

12 MP





108 MP



12 MP – Crop


108 MP – Crop



Pada perbandingan gambar di atas, terlihat jelas bahwa foto 108 MP memiliki detail yang lebih tinggi dibandingkan dengan foto 12 MP. Meskipun begitu, kedua foto ini sama-sama mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan yang berbeda.

Biasanya foto dengan resolusi 108 MP ini dapat dicetak pada media berukuran besar, seperti Billboard, Baliho, Spanduk, maupun lainnya. Sementara foto dengan resolusi 12 MP cocok dibagikan untuk jejaring sosial, chat, email, hingga dicetak pada kertas foto maupun poster.

Selanjutnya, Xiaomi 12 Lite memiliki kamera ultrawide yang dapat menghasilkan foto dengan area yang luas, dimana cocok untuk daerah perkantoran, mall, pemandangan alam, perkotaan, atau terdapat banyak orang di dalamnya.


Ultrawide


Auto



Sementara kamera makronya dapat dimanfaatkan untuk membidik objek dari jarak dekat dengan hasil foto yang masih terlihat jelas. Sayangnya perangkat ini tidak dilengkapi dengan kamera telephoto yang bisa dimanfaatkan untuk membidik objek dari jarak jauh.


Makro




Makro




Makro

Kamera depan dari handphone ini pun dapat menghasilkan foto selfie dengan wajah yang mulus dan natural. Pada kamera depan dan belakangnya terdapat fitur Portrait yang memungkinkan subyek masih dapat terlihat fokus dan jelas, namun latar belakangnya memiliki efek bokeh.

Terdapat fitur Night Mode pada kamera depan dan belakangnya yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan foto malam hari yang lebih terang dan minim noise dibandingkan menggunakan Auto Mode.


Auto


Portrait



Auto


Portrait



Auto


Night Mode



Selfie – Auto


Selfie – Portrait



Selfie – Auto


Selfie – Night Mode


Selfie – Portrait


Performa




Xiaomi 12 Lite diotaki chipset Qualcomm Snapdragon 778G (6nm) Octa-Core 2,4 Ghz yang dikombinasikan dengan RAM 8 GB dan ROM 256 GB. Terdapat fitur Memory Extension yang dapat meminjam ruang kosong dari penyimpanan internal untuk menjadi RAM Virtual 3 GB.

Secara teori, komposisi hardware ini mampu membuat kinerja dari Xiaomi 12 Lite secara lancar dalam menjalankan aplikasi maupun game. Untuk itulah, saya langsung menjalankan beragam aplikasi untuk aktivitas sehari-hari, seperti Chat, Media Sosial, SMS, Telepon, pemutar video streaming, email, editor dokumen, dan pemutar lagu streaming.

Hasilnya semua aplikasi dapat dijalankan secara multitasking dengan lancar. Menurut saya, hadirnya chipset Snapdragon 778G ditambah dukungan RAM Utama 8 GB + RAM Virtual 3 GB memang mampu menangani aktivitas multitasking yang berjalan di Xiaomi 12 Lite dengan mulus.



Untuk pengujian tahap selanjutnya, saya pun menjalankan berbagai game populer seperti Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Arena of Valor pada Xiaomi 12 Lite.

Xiaomi 12 Lite mampu menjalankan Call of Duty Mobile dengan grafis High dan frame rate Max yang tentunya membuat jalannya permainan terasa lebih imersif dan mulus, terutama ketika menikmati pemandangan lingkungan, karakter, dan senjata dengan nyaman yang dikombinasi dengan pergerakan karakter yang halus.

Kontrol virtual arah, pergantian senjata, bidikan, dan tembakan dapat merespon jari saya dengan baik sehingga memperlancar penyerangan terhadap musuh. Bahkan game mampu berjalan pada frame rate yang stabil di 60fps.



Saya merasakan beberapa persamaan ketika memainkan game bergenre MOBA (Mobile Online Battle Arena), seperti Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Arena of Valor yang mampu dijalankan dengan setelan grafis dan frame rate tinggi.

Berkat pengaturan grafis dan frame rate tersebut, membuat saya merasa lebih nyaman dan imersif ketika memainkan semua game MOBA tersebut. Apalagi frame rate mampu berjalan dengan stabil antara 57 hingga 60fps sehingga memperlihatkan animasi karakter yang halus, baik saat sedang berjalan, menyerang, dan mengeluarkan skill.

Xiaomi 12 Lite juga memiliki fitur yang dapat mengoptimasi koneksi jaringan sehingga pada saat 10 karakter game MOBA berkumpul dalam satu area, maka masih dapat berjalan dengan lancar. Namun perlu dicatat bahwa tetap saja kamu harus menggunakan jaringan internet yang stabil agar berjalan dengan lancar.



Tak lupa saya juga melakukan pengujian lagi dengan menggunakan AnTuTu Benchmark V9.4.4 di mana Xiaomi 12 Lite ini berhasil mendapatkan skor tinggi mencapai 530.339 poin. Sedangkan pada pengujian dengan Geekbench 5.4.4, perangkat ini mendapatkan skor 772 poin untuk Single-Core dan 2.834 poin untuk Multi-Core.

Berdasarkan dengan pengujian menggunakan aplikasi untuk rutinitas harian, game, dan aplikasi benchmark, terlihat Xiaomi 12 Lite ini mampu menawarkan kinerja yang bertenaga untuk ukuran perangkat di segmen kelas menengah.


Baterai




Meskipun menggunakan baterai 4.300mAh, namun Xiaomi mengklaim bahwa perangkat ini dapat bertahan lama dalam pemakaian normal. Untuk membuktikan klaim tersebut, saya pun langsung mengujinya dengan aplikasi PCMark for Android yang menggunakan parameter mode Work 3.0 battery life, tingkat kecerahan layar 50%, dan kondisi baterai dari 100%.

Hasilnya, Xiaomi 12 Lite mampu mendapatkan skor 15 jam 46 menit ketika menggunakan layar dengan refresh rate 60Hz. Sementara pada refresh rate 120Hz, perangkat ini mendapatkan skor PCMark for Android yang mencapai 13 jam 19 menit.

Sedangkan berdasarkan pemakaian sehari-hari, AccuBattery mencatatkan bahwa Xiaomi 12 Lite memiliki Screen on Time 9 jam 15 menit dengan pemakaian baterai kondisi 100% ke 3% untuk layar dengan refresh rate 60Hz.



Sementara pada refresh rate 120Hz, handphone ini bisa mendapatkan Screen on Time 8 jam 5 menit dari kondisi 100% ke 3%. Skor PCMark for Android dan Screen on Time yang didapatkan oleh Xiaomi 12 Lite ini bisa dibilang lama mengingat baterainya yang hanya 4.300mAh.

Hal ini juga memperlihatkan bahwa layar dengan refresh rate 120Hz lebih boros dalam mengkonsumsi energi dibandingkan refresh rate 60Hz. Sayangnya Xiaomi 12 Lite tidak memiliki fitur Adaptive Refresh Rate sehingga kamu perlu mengunci sendiri ke refresh rate 60Hz apabila ingin lebih hemat dalam menggunakan daya baterai.

Dukungan fitur 67W Turbo Charge mampu mengisi daya baterai perangkat ini dengan cepat, dimana pengecasan dari kondisi 3% ke 100% Cuma memakan waktu 1 jam 6 menit atau 66 menit saja.


Kesimpulan




Setelah penggunaan beberapa minggu, saya merasa Xiaomi 12 Lite ini memang dapat menunjang aktivitas sehari-hari dengan lancar, terutama memiliki performa yang lancar, daya tahan baterai lama, dan layar refresh rate 120Hz yang dapat memanjakan mata.

Xiaomi 12 Lite juga hadir dengan dukungan multi kamera yang dapat membuat saya berkreasi dalam menghasilkan foto yang menarik. Sayangnya perangkat ini justru tidak memiliki kamera telephoto padahal handphone kompetitor di segmen yang sama telah memilikinya.

Tidak adanya port jack audio 3,5mm membuat saya harus menggunakan earphone atau headphone dengan koneksi Bluetooth atau port USB Type-C agar bisa tersambung dengan Xiaomi 12 Lite. Dan terakhir dengan ROM berkapasitas 256 GB, Xiaomi percaya diri tidak menghadirkan slot microSD pada handphone ini.


Harga dan Spesifikasi Xiaomi 12 Lite

Dimensi & Berat 159,3mm x 73,7mm x 7,29mm
173 gram
Warna Lite Pink, Lite Green, Black
Layar 6,55 inci, AMOLED, Full HD+, HDR10+, Dolby Vision, Refresh rate 120Hz, Corning Gorilla Glass 5
Sistem Operasi MIUI 13 (Android 12)
Memori RAM 8 GB / ROM 256 GB
Chipset Qualcomm Snapdragon 778G (6nm) Octa-Core 2,4 GHz
Kamera Belakang Utama 108 MP (apertur f/1.9)
Ultrawide 8 MP (apertur f/2.2)
Makro 2 MP (apertur f/2.4)
Kamera Depan 32 MP (apertur f/2.5)
Baterai 4.300mAh, 67W Turbo Charge
Sensor Akselerometer, pemindai sidik jari, kompas, virtual giroskop, proximity, cahaya, orientasi, magnetik, gravitasi
GPS GPS, GLONASS, Galileo, BDS
Speaker Speaker Stereo
Fitur Memory Expansion 3 GB, Face Unlock, NFC
Konektivitas 5G, 4G-LTE, Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.2
Konektor USB Type-C
Harga Rp 5.799.000


Sumber : Gadgetren

Sunday, December 18, 2022

Review OPPO A17

Review OPPO A17




Review OPPO A17 – Handphone Terjangkau dengan Daya Tahan Lama





Sebagai handphone entry-level, OPPO A17 memiliki desain yang terlihat lebih menawan dibandingkan dengan handphone generasi sebelumnya.

Tak hanya itu saja, OPPO A17 ini hadir dengan dukungan berkapasitas besar yang mencapai 5.000mAh. Sementara kamera utama 50 MP yang didampingi Artificial Intelligence (AI) pun turut dihadirkan pada produk ini agar membantu penggunanya untuk menghasilkan foto yang menarik.

Dibanderol dengan harga Rp2.099.000, OPPO A17 mempunyai dukungan fitur RAM Expansion yang dapat menghadirkan RAM Virtual hingga 4 GB. Untuk membuat suara dari hiburan terdengar lebih keras, produk ini pun sudah dibekali Ultra Volume Mode.
Desain



Berbeda dengan handphone di kisaran harganya yang umumnya memainkan warna gradasi, OPPO A17 hadir dengan cover belakang yang menggunakan desain kulit sehingga terasa lebih premium ketika disentuh dengan tangan maupun dilihat secara kasat mata.

Dengan desain kulit tersebut, saya merasa bahwa bagian cover belakang perangkat ini tidak terasa licin sehingga nyaman ketika digenggam dengan satu tangan. Apalagi debu dan noda sidik jari tidak mudah menempel.

Untuk ulasan ini saya menggunakan OPPO A17 varian warna Midnight Black yang terlihat elegan ketika terkena pantulan cahaya. Apalagi terlihat pola-pola kulitnya yang membuat desain handphone ini terlihat bagus.

Masih pada bagian belakangnya terdapat dua lingkaran besar simetris yang disusun secara vertikal dimana lingkaran atas menyimpan kamera utama dan lingkaran bawah menyimpan kamera depth beserta LED Flash.

Mengikuti tren saat ini, OPPO A17 pun menggunakan frame pinggir yang datar. Dengan ketebalan 8,3mm dan bobot 189 gram, membuat perangkat ini terasa nyaman dan ringan ketika digenggam dengan menggunakan satu tangan.

Beralih ke bagian samping kanan terdapat tombol Volume dan Power yang dususn secara vertikal. Tepat di atas permukaan tombol Power, terdapat sensor fingerprint yang dapat digunakan untuk membuka kunci layar dengan cepat.

Pada saat saya mencobanya, sensor fingerprint ini dapat merespon sidik jari dengan cepat sehingga memudahkan saya membuka kunci layar tanpa perlu memasukkan Password, PIN, atau Pattern.



Selanjutnya pada bagian samping kiri terdapat SIM Tray yang di dalamnya terdapat dua slot kartu SIM dan satu slot microSD secara terpisah. Sementara port jack audio 3,5mm, port microUSB, dan lubang speaker di bagian bawah.

Meskipun hanya dibekali dengan satu speaker, namun OPPO A17 ini telah dilengkapi dengan fitur Ultra Volume yang memungkinkan keluaran suara dari video, game, lagu, alarm, ringtones, dan notifikasi pesan meningkat menjadi 200% sehingga cocok ketika kita sedang berada di lingkungan yang bising atau banyak memiliki noise suara.

Namun tentunya dengan satu speaker ini, saya tidak bisa menikmati suara konten secara stereo. Sertifikasi IPX4 yang dibenamkan pada OPPO A17 membuktikannya dapat tahan terhadap cipratan air.


Layar




Meskipun menggunakan teknologi LCD dan resolusi HD+ (1612 x 720 piksel), namun layar dari OPPO A17 ini mampu menampilkan konten dengan baik. Bahkan tingkat kecerahan 100% atau maksimalnya pun bisa meningkat secara otomatis dari 480 nits ke 600 nits ketika layar sedang berada di bawah terik matahari.

Sementara jika saya sedang berada di dalam luar biasanya menggunakan tingkat kecerahan layar OPPO A17 di kisaran 10% hingga 50% karena masih dapat menampilkan video, game, maupun foto dengan jelas.

Layar perangkat ini pun memiliki lebar 6,56 inci dan memiliki rasio 89,8% sehingga membuat saya leluasa dalam menikmati konten secara luas. Apalagi bezel layar OPPO A17 diperkecil berkat penggunaan poni berbentuk waterdrop.

Saya merasa bahwa layar OPPO A17 dapat merespon jari saya dengan baik sehingga proses navigasi dan pemilihan menu dapat berjalan dengan lancar. Namun saya merasa pada saat handphone ini membuka aplikasi terasa ada sedikit jeda ketika melakukan loading sebelum masuk ke halaman utama.

Software




OPPO A17 sudah menggunakan ColorOS 12.1 yang OPPO berbasiskan Android 12. Saya merasa bahwa sistem operasi ini mempunyai tampilan antarmuka sederhana dan desain ikon yang nyaman di mata sehingga memudahkan saya untuk memilih dan menjalankan aplikasi di layar.

Hampir sama dengan kebanyakan handphone OPPO lainnya, saya sering menggunakan fitur Split Screen, Dark Mode, App Clone, Screenshot dengan gesture 3 jari, Quick Settings, dan OPPO Share.

Pada OPPO A17 sendiri terdapat fitur Screen-off Gesture yang memungkinkan saya dapat melakukan gesture dengan bentuk pola tertentu agar bisa mengakses aplikasi maupun fungsi dari kondisi layar mati ke menyala.



Misalnya saja saya membuat huruf O ketika layar dalam kondisi mati, maka nantinya setelah layar menyala akan membuka aplikasi kamera. Atau bisa juga membuat huruf V yang akan diarahkan untuk mengaktifkan LED Flash sehingga dapat digunakan sebagai senter di kegelapan.

Selain tampilan normal, OPPO A17 juga dilengkapi dengan Simple Mode yang dapat memberikan tampilan antarmuka lebih sederhana dengan ukuran teks serta ikon aplikasi maupun pengaturan yang besar sehingga mudah untuk diakses oleh orangtua yang lanjut usia.

Kamera




OPPO A17 sudah didukung dua kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dan depth 2 MP. Dengan hadirnya fitur 4-in-1 Pixel Binning, membuat kamera utama perangkat ini secara bawaan menghasilkan foto 12,5 MP.

Hal ini bisa terjadi karena fitur 4-in-1 Pixel Binning menyatukan 4 piksel kecil menjadi 1 piksel besar yang tentunya dapat menyerap banyak cahaya dan meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan.

Meskipun begitu, saya dapat mengatur kamera utama OPPO A17 untuk menghasilkan foto dengan resolusi yang lebih besar lagi dengan menggunakan fitur 50 MP yang dapat diakses melalui aplikasi kamera bawaannya.

Dengan perbedaan resolusi, sebenarnya membuat foto 50 MP dan 12,5 MP memiliki detail yang beda. Namun jika kamu melihatnya melalui layar handphone atau media lain berukuran kecil, maka perbedaannya tidak terlihat jauh.


Auto



50 MP




Auto – Crop



50 MP Crop






Terlihat jelas bahwa foto 50 MP memiliki detail yang lebih besar dibandingkan 12,5 MP. Namun perlu diingat, kedua foto tersebut sama-sama memiliki kualitas foto yang bagus sehingga dapat kamu manfaatkan hasilnya tergantung dari kebutuhan.

OPPO A17 sendiri tidak dilengkapi dengan kamera ultrawide sehingga membuat saya terpaksa menggunakan mode Panorama untuk menghasilkan foto dengan area yang luas. Terdapat juga fitur Night Mode yang memudahkan saya untuk menghasilkan foto malam hari yang lebih terang dan minim noise dibandingkan menggunakan Auto Mode.
Auto



Auto



Auto



Auto



Auto



Panorama



Auto



Night Mode






Beralih ke bagian depan, terdapat kamera beresolusi 5 MP yang cukup lumayan untuk menghasilkan foto selfie di kondisi siang hari atau cahaya cukup. Namun pada kondisi malam hari atau cahaya redup, hasil selfie terasa memiliki banyak noise.

Selfie – Auto



Selfie – Portrait




Selfie – Malam





Menurut saya, kemampuan untuk foto selfie di malam hari dari OPPO A17 ini perlu ditingkatkan. Apalagi kamera depannya belum didukung fitur Night Mode sehingga hasilnya terasa kurang ketika menggunakan Auto Mode saja.

Performa




OPPO A17 diotaki chipset MediaTek Helio G35 Octa-Core (12nm) yang didampingi RAM 4 GB dan ROM 64 GB. Perangkat ini juga hadir dengan dukungan RAM Expansion yang dapat meminjam ruang kosong penyimpanan internal menjadi RAM Virtual hingga 4 GB.

Menjalankan beragam aplikasi untuk aktivitas sehari-hari pada OPPO A17 mulai dari chat, media sosial, streaming, email, hingga mengedit dokumen dapat dijalankan secara multitasking dengan lancar.

Saya pun mencoba memainkan beragam game populer seperti Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, dan Mobile Legends untuk mengetahui seberapa tinggi performa yang dapat dihasilkan OPPO A17.

Pada game Call Of Duty Mobile, sistemnya hanya mengizinkan saya untuk memilih setelah grafis rendah dan frame rate tinggi agar membuat permainan bisa dijalankan dengan nyaman mengingat handphone ini hanya menggunakan Helio G35.

Saya sendiri merasa permainan dari Call of Duty Mobile dapat berjalan dengan baik, terutama memiliki frame rate di kisaran 40 hingga 46 fps. Sementara untuk kontrol virtual pada game ini dapat merespon jari saya dengan baik.

Untuk game berjenis MOBA seperti Pokemon Unite dan Mobile Legends mampu diatur ke grafis dan frame rate tinggi. Bahkan keduanya pun memiliki frame rate di kisaran 50 hingga 60 fps ketika sedang dimainkan.

Kontrol virtual arah dan skill pun terasa responsif ketika karakter yang saya mainkan melakukan pertarungan dengan musuh. Namun terkadang terdapat sedikit lag ketika 10 karakter game berkumpul dalam 1 area pertandingan.



Mengingat chipset yang digunakan, maka hal tersebut dapat dimaklumi karena spesifikasi hardware pada OPPO A17 ini memang bukan untuk bermain game dengan frame rate dan grafis tertinggi.

Selanjutnya, handphone ini berhasil mendapatkan skor 112.710 poin di aplikasi AnTuTu Benchmark v9.4.4. Sementara pada aplikasi Geekbench 5.4.4, OPPO A17 berhasil mendapatkan skor 164 poin untuk Single-Core dan 923 untuk Multi-Core.

Baterai




OPPO mempercayakan baterai 5.000mAh untuk menjadi sumber energi kehidupan bagi OPPO A17. Untuk mengetahui seberapa lama daya tahannya, saya pun langsung melakukan benchmark menggunakan PCMark for Android.

Sebagai tambahan, saya melakukan pengujian dengan parameter seperti Work 3.0 Battery Life Mode, kondisi baterai dari 100%, dan tingkat kecerahan layar pada handphone mencapai 50%.

Hasilnya, OPPO A17 ini berhasil mendapatkan skor PCMark for Android yang mencapai 14 jam 55 menit. Menurut saya, skor ini bisa dibilang bagus mengingat perangkat ini menggunakan baterai berkapasitas besar.

Sementara pada saat digunakan dalam aktivitas sehari-hari dengan menjalankan beberapa aplikasi, seperti browser, chat, email, media sosial, dan editor dokumen, AccuBattery mencatatkan bahwa OPPO A17 ini memiliki Screen on Time 7 jam 25 menit dari kondisi 100% ke 17%.

Hanya didukung 10W Charging, membuat daya baterai OPPO A17 diisi dari kondisi 17% ke 100% memakan waktu mencapai 2 jam 48 menit atau sekitar 108 menit.

Kesimpulan




Dari pengalaman penggunaan OPPO A17 selama minggu, saya merasa bahwa produk ini nyaman digunakan untuk menjalankan beberapa aplikasi sehari-hari, terutama dengan daya tahan baterai yang lama.

Untuk layarnya pun sudah dapat menampilkan konten dengan nyaman dan luas. Sementara dukungan kamera utama 50 MP dapat menghasilkan foto dengan hasil yang baik di berbagai kondisi, baik siang hari maupun malam hari.

Sayangnya produk ini tidak dilengkapi dengan ultrawide sehingga saya harus menggunakan Panorama Mode untuk bisa menghasilkan foto yang memiliki area luas. Meskipun kamera depannya bagus di kondisi siang hari, namun perlu adanya peningkatan untuk malam hari.

Desain yang ditawarkan oleh OPPO A17 terlihat segar dan menawan dengan tekstur kulit untuk sebuah handphone dengan harga Rp2.099.000. Apalagi perangkat ini juga telah dibekali dengan sertifikasi IPX4 yang membuatnya tahan terhadap cipratan air.


Harga dan Spesifikasi OPPO A17

Dimensi & Berat 164,2mm x 75,6mm x 8,3mm
189 gram
Warna Midnight Black, Lake Blue
Layar 6,56 inci, LCD, HD+ (1612 x 720 piksel), refresh rate 60Hz
Sistem Operasi ColorOS 12.1 (Android 12)
Memori RAM 4 GB / ROM 64 GB
Chipset MediaTek Helio G35 (12nm) Octa-Core 2,3 GHz
Kamera Belakang Utama 50 MP (apertur f/1.8)
Depth 2 MP (apertur f/2.4)
Kamera Depan 5 MP (apertur f/2.2)
Baterai 5.000mAh, 10W Charging
Sensor Akselerometer, pemindai sidik jari, kompas, proximity, cahaya, orientasi, geomagnetik, gravitasi
GPS GPS, GLONASS, Galileo, BDS
Speaker Speaker Mono
Fitur Face Unlock, RAM Expansion hingga 4 GB
Konektivitas 4G-LTE, Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.3
Konektor microUSB
Harga Rp 2.099.000